PUBABANG
By: elly dharmawanti
“Cuwit pelangkit Pelandung anak mundit, Dipa sai tupai jeno Mit nanjak bubu jurak, Awas keti sanak Ajo kayu haga rungkak, Lung kiri api lung kanan”
*

Setiap menjelang tidur, datuk *1 Basar selalu bermain dan bernyanyi bersama cucunya Ahmad, menyanyi dengan irama dan lagu yang sama setiap malam, sang cucu di keatas kaki datuk, dengan posisi tertidur lantas diangkat, di naik turunkan dan mereka akan tertawa bersama dengan riang hingga sang cucu mengantuk dan lelap dalam pelukannya. Hal yang sama selalu seperti itu, seolah-olah menjadi rutinitas wajib sang kakek dan cucunya.
Datuk menamai permainan tersebut cuit pelangkit, sesuai dengan lirik awal nyanyiannya, yang menurut datuk merupakan permainan tradisional yang melambangkan kasih sayang, keakrapan serta ikatan emosional antara kakek nenek dan cucunya, ayah ibu dan anaknya kakak dengan adiknya dan lain sebagainya lambang ikatan batin antara para pemainnya. Biasanya permainan ini dilakukan para orang tua ketika pubabang *2 anak anak mereka yang masih kecil. Pada akhir nyayian si anak akan pura-pura di jatuh kan dengan posisi miring sesuai permintaan si anak , sebelah kiri atau sebelah kanan yang disambut dengan pelukan dan gelak tawa.
**
Seperti malam-malam yang lain, malam ini pun Ahmad mengajak datuk untuk bermain kembali, menarik narik kakinya yang mulai mengeriput, lantas mereka berdua kembali asik bercengkrama hingga sang cucu lelah dan terlelap “cuwit pelangkit/pelandung anak mundit/dipa sai tupai jeno/mit nanjak bubu jurak/awas keti sanak/ajo kayu haga rungkak/lung kiri api lung kanan” *3
***
Malam usai bermain bersama datuk, ketika lelap, Ahmad, bocah usia delapan tahunan itu bermimpi, gigi graham bawahnya lepas meninggalkan luka dan darah yang cukup banyak . Lantas ia menangis sejadi jadinya, entahlah dalam mimpi itu Ahmad merasa begitu terluka hingga menyesakkan dada dan nafasnya. Pagi ketika terjaga dengan penuh ketakutan ia menceritakan mimpinya pada sang ibu, Aminah, dengan setengah bercanda sang ibu menanggapi bahwa itu hanya bunga tidur yang tidak perlu dicemaskan, toh pada kenyataannya gigi Ahmad tetap utuh tidak seperti dalam mimpinya “ahmad mungkin lupa berdoa sebelum tidur ya” goda sang ibu mencoba menenangkan putranya. Meski sejujurnya dalam hati Aminah pun merasakan sesuatu yang lain begitu mendengar mimpi Ahmad anaknya. Tapi ia tak ingin membuat Ahmad khawatir seperti yang ia rasakan, sebab konon menurut cerita turun temurun yang ia dengar dari mulut ke mulut di kampung ini, bahwa apabila kita bermimpi salah satu gigi kita lepas, maka pertanda akan ada duka cita, firasat bahwa seseorang yang kita cintai akan meninggal dunia .Astarfirullohhalazim, Aminah mengusap dadanya berusaha menengkan hati dan fikirannya.
****
Kamis malam nyaris sama dengan malam-malam yang lain, seisi pekon mulai sepi, udara yang berhembus dingin membuat kebanyakan orang enggan mininggalkan rumah, memilih diam atau tidur lebih awal . Tapi tidak di rumah datuk Basar, malam ini pun masih terdengar nyayian cuit pelangkit dari ruang tengah keluarga, mengalun dengan irama yang sama, dengan ceria dan bahagian yang sama, hingga datuk dan cucunya terlelap di bilik masing-masing.
*****
Pagi ini Ahmad bangun lebih awal dari biasanya, bergegas mandi dan mengenakan pakaian adat yang sudah lama disiapkan ibunya. Ini hari kemerdekaan, disekolah Ahmad seluruh siswa kelas satu di wajibkan pawai budaya mengenakan pakaian adat seluruh nusantara. Ahmad dengan bangga berkaca di cermin berulang-ulang, ia tersenyum ceria, lantas tergesa menuju bilik datuknya. Ia tidak sabar ingin menemui lelaki itu, Ahmad ingin datuknya melihat ia dalam busana yang beda.
Berkali-kali Ahmad mengetuk pintu bilik, tapi tak ada jawaban “atuk,atuk” ucapnya berulang-ulang, Sepi, Perlahan Ahmad memutar gagang pintu, tak terkunci lalu ia dengan berjinjing kaki perlahan-lahan mendekati tempat tidur datuknya,dengan sebuah triakan ia berharap datuknya terbangun, kaget, lantas ia akan berhambur ke pelukan lelaki tua itu.
“ddoooorrrrrr” Ahmad berteriak sekuat tenaga mengagetkan datuknya, tapi tak ada reaksi, Ahmad mengira datuknya bercanda dan sudah mengetahui keberadaannya. Lantas Ahmad mulai mengkelitiki telapak kaki datuknya, masih tak ada reaksi. Ia mengelitik lebih kuat lagi, tapi seketika tangannya berhenti begitu menyadari kaki itu begitu dingin begitu pucat. Ahmad bergegas menyibak selimut yang masih menutupi tubuh lelaki yang begitu ia cintai, di pegang dan di guncang-guncang tubuhnya, tak ada reaksi. Ahmad panik, nalurinya berkata sesuatu telah terjadi pada datuknya . Ahmad menjerit histeris dan memeluk tubuh kaku itu dengan sangat kuat, hingga meggemparkan seisi rumah dan tetangga.
Keterangan
1.datuk : kakek ( dalam bahasa lampung)
2.pubabang : momong
3.artinya: naik turun/momong si anak manja/kemana si tupai tadi/pergi memasang bubu terbalik/minggir anak-anak/ini kayu mau roboh/sebelah kiri apa sebelah kanan.
Datuk 💔
Like!! I blog frequently and I really thank you for your content. The article has truly peaked my interest.
What’s up, every time i used to check website posts here early in the daylight, because i love to learn more
and more.