Part 4 #menara rambu suara
Tabik pun
Apa kabar semuanya..tetap jaga kesehatan ya…dan jangan lupa berbahagia
Masih tentang Pulau Pisang yang gak ada abis nya…lanjuuutt yaaa gesss…
Rasanya rugi besar kalau tidak menjelajah tiap sudut di pulau pisang, mengingat penyebrangannya membutuhkan nyali yang cukup besar ,maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan setelah tiba di pulau nan indah ini. Bersama seorang teman yang memang sudah berkali-kali berkunjung ke Pulau Pisang, kami berboncengan sepeda motor sewaan, setelah Batu Guri, kami mengunjungi tempat lain yang tak kalah hits di Pulau ini…. Yup kali ini saya berada di lokasi “menara rambu suara”.
**
Tadinya saya pikir menara ini merupakan mercusuar, tapi ternyata bukan, menara rambu suara merupakan bangunan berkontruksi besi peninggalan kolonial belanda dengan ketinggian 30 meter yang di bagi dalam 5 tingkatan, sudah dipugar beberapa kali oleh pemerintah setempat dan hanya bisa di naiki maksimal 5 orang dengan berat badan ideal. (catatan mengenai sejarah menara rambu suara sebagai salah satu peninggalan kolonial, juga di dapat dari cerita penduduk setempat yang di ceritaka secaran turun temurun)

Dari ketinggian menara rambu suara, kita bisa leluasa menikmati keindahan samudra, hamparan pasir putih, gugusan karang dan susunan rumah rumah penduduk, sungguh memanjakan mata, penghilang lelah menuju puncak menara.
Seperti halnya pepatah “semakin tinggi pohon, semakan keras angin menerpa”begitu juga halnya ketika berada di puncak menara rambu suara, angin berhembus kencang, meskipun cuaca bagus dan bersahabat (karenanya tidak disarankan menaiki menara ketika cuaca tidak bersahabat), sangat disarankan untuk ekstra hati hati.
Bersambung # part 5
Salam sayang dari mami
Tabik