“PULAU PISANG” Part 4

Spread the love
1,385 Views

Part 4 #menara rambu suara

Tabik pun

Apa kabar semuanya..tetap jaga kesehatan ya…dan jangan lupa berbahagia

Masih tentang Pulau Pisang yang gak ada abis nya…lanjuuutt yaaa gesss…

Rasanya rugi besar kalau tidak menjelajah tiap sudut di pulau pisang, mengingat penyebrangannya membutuhkan nyali yang cukup besar ,maka saya tidak menyia-nyiakan kesempatan setelah tiba di pulau nan indah ini. Bersama seorang teman yang  memang sudah berkali-kali berkunjung ke Pulau Pisang, kami berboncengan sepeda motor sewaan, setelah Batu Guri, kami mengunjungi tempat lain yang tak kalah hits di Pulau ini…. Yup kali ini saya berada di lokasi “menara rambu suara”.

**

Untuk sampai kelokasi menara  yang di tuju jalan yang dilalui merupakan jalan tanjakan di area perkebunan cengkeh milik warga, berhubung kami tidak   memiliki keberanian dan kelihayan dalam berkendaraan roda dua, maka kami memutuskan berjalan kaki untuk sampai  lokasi dan tanpa khawatir  memarkir motor di tengah perkebunan cengkeh milik warga ( di pulau ini gak bakalan ada yang iseng atau ganggu gugat kendaraan yang parkir apapun jenis nya siapapun pemiliknya ….aman pokoknya hehe)

Tadinya saya pikir menara ini merupakan mercusuar, tapi ternyata bukan, menara rambu suara merupakan bangunan berkontruksi besi peninggalan kolonial belanda dengan ketinggian 30 meter yang  di bagi dalam 5 tingkatan, sudah dipugar beberapa kali oleh pemerintah setempat dan hanya bisa di naiki maksimal 5 orang dengan berat badan ideal. (catatan mengenai sejarah menara rambu suara  sebagai salah satu peninggalan kolonial, juga di dapat dari cerita penduduk setempat yang di ceritaka secaran turun temurun)

Dokumen Pribadi (Sabrina Sari)

Dari ketinggian menara rambu suara, kita bisa leluasa menikmati keindahan samudra, hamparan pasir putih, gugusan karang dan susunan rumah rumah penduduk, sungguh  memanjakan mata, penghilang lelah menuju puncak menara.

Seperti halnya pepatah “semakin tinggi pohon, semakan keras angin menerpa”begitu juga halnya ketika berada di puncak menara rambu suara, angin berhembus kencang, meskipun cuaca bagus dan bersahabat (karenanya tidak disarankan menaiki menara ketika cuaca tidak bersahabat), sangat disarankan untuk ekstra hati hati.

Bersambung # part 5

Salam sayang dari mami 

Tabik

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts

Gamolan Pekhing

Spread the love

Spread the love 234 Views Gamolan pekhing adalah alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Lampung Barat. Gamolan ini hampir sama dengan alat musik…

Print Friendly, PDF & Email

Hari Kartini, Perempuan Krui Raih Penghargaan Dari Iriana Jokowi

Spread the love

Spread the love 167 Views Pada kesempatan Hari Kartini, 21 April 2022, Ibu Negara Iriana Jokowi memberikan Penghargaan kepada 514 Perempuan Berprestasi diseluruh Kabupaten/Kota di Tanah Air….

Print Friendly, PDF & Email

Reppong Damar Krui

Spread the love

Spread the love 246 Views Repong damar mata kucing (shorea javanica) merupakan bentuk kearipan lokal masyarakat di kabupaten pesisir barat dalam pengelolaan hutan secara turun temurun. Rempong…

Print Friendly, PDF & Email

Pengolahan Getah Damar Di Krui

Spread the love

Spread the love 201 Views Getah damar merupakan resin triterpenoid, mengandung banyak triterpene dan hasil oksidasinya,yang biasa dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api membakar kayu…

Print Friendly, PDF & Email

“Ikhau” Dan Legenda Pekon Biha

Spread the love

Spread the love 397 Views “ikhau” dan legenda Pekon Biha Pekon/kampung Biha, merupakan salah satu pekon tua yang ada di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, tepatnya berada di…

Print Friendly, PDF & Email

“Batu Mikhau” Dan Legenda Si Pahit Lidah

Spread the love

Spread the love 307 Views “Batu Mikhau” objek wisata yang berlokasi di Pekon Pugung Malaya Kecamatan Lemong ini, bisa di tempuh kisaran 1 jam perjalanan dari ibu…

Print Friendly, PDF & Email