“Yang istimewa itu kenangannya nak” kalimat itu meluncur begitu saja ketika si sulung bertanya tentang makanan yang saya pesan saat dalam perjalanan menuju Krui melewati kota Liwa, dan kami singgah istirahat mengisi perut yang mulai lapar di sebuah rumah makan dengan sajian menu khas Lampung, selain olahan ikan dan aneka sayuran ada juga sambol halipu.
“Masakan apa itu mam? enak ya?” Pertanyaan si sulung barangkali muncul karena saya begitu menikmati olahan terbuat dari keong itu dengan begitu lahap, tanpa mencicipi menu menu lain yang terhidang di meja makan, dan bahkan saya masih meminta pemilik warung membungkuskan satu porsi untuk di santap ketika sampai nanti.
“Masakan ini sudah jarang di temukan, barangkali karena bahan bakunya juga susah untuk di dapat, tapi yang jelas bagi mami, ini makanan istimewa”. Dengan sedikit enggan si sulung mengunyah sambol halipu yang saya sodorkan dengan sedikit memaksa “biasa saja, gak jauh beda dengan olahan kerang lainnya” komentarnya singkat.
**
Berpuluh puluh tahun yang lalu, masih lekat dalam ingatan saya tentang menu satu ini, sambol halipu,ingatan tentang rumah panggung, gelak tawa andung (andung = nenek dalam bahasa Indonesia) dan emak, juga aroma rukuk (rukuk = rokok dalam bahasa indonesia ) nipah Datuk (datuk = kakek dalam bahasa Indonesia) dan Bak (bak = Bapak dalam bahasa Indonesia) yang asapnya nyaris memenuhi seisi rumah……Duuhhh Gusti Yang Maha Agung…kangeeeenn.
**
Halipu, atau dalam bahasa Indonesianya biasa dikenal dengan keong/siput sawah bercangkang hitam, bentuknya nyaris sama dengan keong emas, dengan nama latin pilla ampullaceal , termasuk jenis siput air tawar yang mudah ditemukan pada aliran parit, sawah juga sungai yang keberadaannya saat ini susah untuk ditemui, kalau pun ada biasanya hanya dalam jumlah yang sedikit dan di jual dengan harga yang cukup tinggi, kisaran Rp 40.000 – Rp 50.000 perkilo yang sudah di rebus dan di keluarkan dari cangkang.

Halipu bisa diolah dengan aneka resep seperti masakan lainnya, salah satunya yang menjadi favorit adalah di sambal, berikut resep sederhana yang bisa di buat dirumah bagi teman-teman yang merindukan maskan khas satu ini :
- Bahan :
- ½ kg halipu siap olah
- Bumbu :
- 15 biji cabe merah keriting
- 15 biji cabe rawit
- 3 buah tomat
- 5 siung bawang merah
- 2 siung bawang puti
- Minyak makan secukupnya
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Penyedap rasa jika suka
- Cara pembuatan :
- Goreng sebentar halipu di minyak panas, angkat dan tiriskan.
- Giling halus semua bumbu-bumbu, tumis dengan minyak makan hingga harum, tambahkan, garam, gula, penyedap bila suka, cicip dan seimbangkan rasa, kemudian segera masukkan halipu, aduk hingga rata
Taaaarrraaa…..jadi dech sambol Halipunya siap di hidangkan dan disantap bersama keluarga tercinta.
Oia, kalo suka, sambol halipu juga bisa di olah dengan campuran kentang atau pete lhooo…dijamin makyuuuss…
Yuuuukklah di coba…mumpung #dirumahaja selama wabah covid 19 nya belum reda.
Salam manis dari mami
Tabik