“Jejaga Upi “

Spread the love
369 Views


By : Elly Dharmawanti

Tuah, tamong kajong wariskan ini
Sebuah bakul anyaman bambu
Dengan mantra penjaga ruh dan ragamu
Kelak kau akan mengerti
Bahwa tiap langkah yang kau lalui
Ada restu dari ilahi

Tuah, tamong kajong wariskan ini
Sebagai penanda tangis pertama
Pada pagi penuh embun di ujung beranda
Dan kokok pejantan pemberi kabar
Kelak kau dewasa
Ketika nasip membawamu keranah entah
Ketika tak kau jumpa burung hinggap di jendela
Halaman tak lagi penuh rimbun bunga
Juga bising kenalpot sebagai penanda pagi
Kekiceran hanya bisa kau dengar sebagai kisah yang didongengkan para leluhur
Sagata terbingkai indah dalam kaca
Ka ga nga lenyap dalam rumusan kata
Wayak hahiwang entah kemana
Saat itu barangkali kau akan bertanya
Apa hebatnya benda ini ?

Tuah, tamong kajong wariskan ini
Sebagai perlindungan ketika kau bayi
Kami menyebutnya jejaga upi
Dimana setiap kelahiran
Dipekon-pekon yang tak lagi sunyi
Oleh bising organ tunggal dan pendek rok biduan
Kelak kau akan mengerti
Kepada semestalah sebaik-baiknya tempat kembali

  • Catatan :
  • jejaga upi (penjaga bayi), semacam ajimat yang dipercaya sebagai perlindungan bagi bayi (upi) yang baru lahir, dikemas dalam wadah bakul kecil berisi, bangle, kaca, sisir, gunting,peniti juga kitap suci yang di bawa dan diletakkan di dekat bayi. Hampir disemua tempat di kabupaten pesisir barat masih menggunakan ini, meskipun sekarang jejaga upi ada yang dibuat lebih simpel (ada yang hanya menggunakan peniti yang disematkan irisan bangle) kemudian disematkan di baju/kain/selimut yang membungkus bayi.
  • Tuah , sebutan lain bagi cucu dalam bahasa lampung (sama dengan sebutan “umpu”)
  • Tamong kajong , sebutan bagi kakek dan nenek pada masyarakat Lampung Pesisir
  • Kekiceran, merupakan pentas budaya yang biasa dilakukan oleh muli meranai (bujang gadis) di marga pugung tampak Kabupaten Pesisir Barat, dalam memeriahkan hari raya idhul fitri, biasanya dalam bentuk perlombaan tari yang dilakukan oleh muli meranai sebagai panitia pelaksana maupun sebagai pesertanya.
Print Friendly, PDF & Email

Related Posts

“Selamat  Tahun Baru, Apa  Kabar Hatimu?”

Spread the love

Spread the love 299 Views “Selamat  Tahun Baru, Apa  Kabar Hatimu?” By : Elly  Dharmawanti #wo_elly Hei kamu Ya kamu Dipenghujung  Desember  apakabar  hatimu? Aku  berharap  semoga…

Print Friendly, PDF & Email
Danau Sleman (foto by: Elly Dharmawanti)

“Desember Dan Luka yang Dipelihara”

Spread the love

Spread the love 288 Views “Desember dan luka yang dipelihara” By : Elly Dharmawanti  #wo_elly musim penghujan datang  nyaris setiap hari Angin berhembus lebih kencang dari biasanya…

Print Friendly, PDF & Email
Sumber foto : udo z karzi

“Dang Miwang Niku Ading”

Spread the love

Spread the love 864 Views Prolog Hallooo apa kabar semuanya semoga selalu sehat dan bahagia..maaf karena sesuatu dan lain hal, sudah lama sekali tidak hadir di laman…

Print Friendly, PDF & Email
Ilustrasi Sinetron "Buyung & Upik"

“Buyung”

Spread the love

Spread the love 599 Views * “Dasar anak kurang ajar mulai berani membantah bapak, mau seperti apa lagi bapak mengajarimu, mau seperti apalagi bapak melarangmu” terdengar geram…

Print Friendly, PDF & Email
Foto Ilustrasi,Sumber : Google

Muli Tuha,Bebai Rik lawok”

Spread the love

Spread the love 1,566 Views By : elly dharmawanti * Pagi nan indah, Siti keluar dari rumahnya menuju pantai.Semalah hujan deras sekali, pasti luapan air laut membawa…

Print Friendly, PDF & Email
Ilsutrasi

Ilusi*

Spread the love

Spread the love 718 Views By : elly dharmawanti * Di jalanan itu, tiba-tiba Lita merasa terlempar ke sebuah ruang. Sebuah tempat yang dulu kerap dikunjunginya bersama…

Print Friendly, PDF & Email