‘PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG PESISIR KRUI” PART 4 #HIMPUN RAMIK

Spread the love
864 Views


TABIK PUN

Selamat siang semuanya….di masa pendemi covit 19 ini, tetap semangat beraktifitas yaa…. dan yang tak kalah penting kenakan masker setiap keluar rumah ya geesss demi kesehatan kita semua.
Kita lanjut yaaaa gesss..masih seputar topik pernikahan adat Lampung Pesisir Barat Krui ….. kali ini kita akan bahas tentang lanjutan setelah #himpun muwari pada part sebelumnya….yuupppp tahap selanjutnya adakah “HIMPUN RAMIK”

*
“Himpun Ramik” sendiri terdiri dari dua suku kata yakni “Himpun” yang berarti berkumpul untuk memusyawarahkan sesuatu dan “ramik” yang berarti ramai (jumlah pesonal yang ikut terlibat), dalam artian himpun ramik merupakan kumpulan orang-orang yang berada pada suatu tempat dan membicarakan suatu hal yang dianggap penting dan mendesak.

**
Himpun ramik dalam tradisi pernikahan adat Lampung Pesisir Barat krui, merupakan musyawarah bersama anggota keluarga inti pengantin dengan sanak saudara, handai taulan serta para tetangga dekat juga para tokoh yang dianggap memiliki pengaruh dan pengalaman.


Biasanya dalam himpun ramik ini beberapa hal yang menjadi bahasan adalah :
Penyusunan jadwal pembuatan “kelasa jinjongan” ( semacam tenda dengan atap daun rumbia/seng/terpal, tergantung bahan yang disediakan oleh sahibul hajat, sebagai naungan bagi kaum ibu dalam mengolah aneka masakan, kelasa jinjongan ini terletak dibelakang rumah)

Penyusunan jadwal “melawai” yang dalam bahasa indonesia bisa berarti bersama-sama menjala ikan di sungai/laut, sebagai salah satu bahan lauk pada acara pernikahan, biasanya dilakukan oleh kaum bapak-bapak, dimalam hari pada waktu yang telah ditentukan (tapi pada saat ini, tradisi “melawai” ini sudah jarang dilakukan lagi, karena perolehan hasil tangkapan tidak seperti yang diharapkan, sebagai gantinya para bapak-bapak iuran mengumpulkan sejumlah uang, yang nantinya diserahkan langsung kepada sahibul hajat, untuk membeli bahan lauk pauk pada acara nanti)
Menentukan siapa yang akan menjadi “pangtuha buwak rik gulai” merupakan beberapa orang yang di tunjuk dan dipercaya untuk bertanggung jawab terhadap konsumsi selama hajatan berlangsung

Menentukan siapa yang akan menjadi “pangtuha balak” dan “jenang kelasa” yakni beberapa orang yang di percaya untuk betanggung jawab terhadap penerima para tamu undangan dan keluarga pihak besan.

Oia gessss..pada masa sekarang ini himpun ramik lebih dikenal dengan istilah “pembentukan panitia” tapi apa pun itu proses dan tujuan nya tetap sama kok……sampai ketemu di #part selanjutnya yaa….

Salam manis dari mami
tabik

Print Friendly, PDF & Email

Related posts