TABIK PUN
Apa kabar semuanya…
Masih tetap #dirumahaja kan yaaa….jika terpaksa beraktifitas diluar rumah jangan lupa kenakan masker dan jaga jarak aman serta hindari kerumunan, demi kesehatan dan keamanan kita semua.
setelah #HIMPUN RAMIK …..kita lanjut yaaa gessss…. lanjutan kali ini tentang “HIMPUN MULI MERANAI”
**
Seperti hal judulnya, himpun muli meranai merupakan musyawarah para bujang gadis dalam menyambut sebuah acara pernikahan, dalam himpun muli meranai ini,musyawarah ini biasanya dibuka oleh perwakilan bujang dari pihak sahibul hajat, menjelaskan tentang maksud dan tujuan himpun kepada seluruh hadirin yang ada, selanjutnya mulai menjelaskan secara singkat tentang asal usul, latar belakang calon penganten dan rencana prosesi pernikahan yang akan dilaksanakan nanti.
Selain itu yang jadi topik pembicaraan selanjutnya dalam himpun muli meranai adalah yang pertama : penyusunan jadwal pelasanaan “kebulung” (merupakan kegiatan para meranai mencari daun sebagai bungkus kudapan yang akan di hidangkan pada acara nanti, yang biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum hari H. Sebagai catatan tradisi “kebulung” oleh para meranai ini, tidak berlaku di semua wilayah Pesisir Barat, hanya dilakukan didaerah- daerah tertentu saja, seperti wilayah kecamatan Karya Penggawa dan Sekitarnya ), selanjutnya yang kedua adalah : menyusun kepanitiaan untuk acara hiburan muli meranai (acara ini biasanya dilaksanakan khusus malam hari setelah acara inti selesai, tergantung dari kesediaan pihak sahibul hajat).
***
Dalam tradisi pernikahan adat Lampung Pesisir Krui, posisi serta peran serta muli meranai dianggap cukup vital, mengingat muli meranai terjun secara langsung membatu segala proses persiapan acara, mulai dari membantu kegiatan dapur (menyiapkan tungku untuk memasak, mengankut kayu bakar, merebus air minum, mengumpulkan perkakas makan minum dan sebagainya), juga ikut serta dalam “jaga taher “ bagi para meranai (“jaga taher” dalam bahasa indonesia bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama di bawah tenda sambil berjaga-jaga dan siaga pada malam hari sebelum acara di laksanakan, biasanya di isi dengan permainan, obrolan, minuman dan aneka panganan khas pernikahan).
Sooooo….kalau kalian penasaran dengan kegiatan diatas…ayooolaahh berkunjung ke sini, ke negrinya para sai bathin dan ulama, negri yang asik,indah dan kaya akan budaya serta kearifan lokal masyarakatnya…tapi jangan sekarang yaaa….kondisi masih belum kondusif, masih belum aman untuk berpergian, sabar sedikit sampai pandemi covid 19 musnah dari muka bumi.
Salam sayang dari mami
tabik
…………..