‘PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG PESISIR KRUI” PART 9 #KEBAYAN NYUMBAH

Foto Koleksi Elly Dharmawanti
Spread the love
2,725 Views

Tabik Pun

Selamat siang semuanya….di masa pendemi covid-19 ini, tetap semangat beraktifitas yaa…. dan yang tak kalah penting hindari kerumunan/keramaian serta kenakan masker setiap keluar rumah ya geesss demi kesehatan dan keselamatan kita semua.

Kita lanjut yaaaa ..masih seputar topik pernikahan adat Lampung Pesisir Krui ….. kali ini kita akan bahas tentang lanjutan setelah #ngantak sesuduk dan nyelimpok pada part sebelumnya….yuupppp tahap selanjutnya mendekati hari H adalah ”KEBAYAN NYUMBAH”

*
Waaahhh….menjelang hari H, semakin banyak saja prosesi yang dilakukan dan tentunya rumah semakin ramai dengan gelak tawa dan keriyuhan lainnya.

Prosesi wajib lain nya sehari menjelang akad nikah dan resepsi, yang juga bertepatan dengan “ngantak sesuduk “ pada #part 8 adalah : KEBAYAN NYUMBAH.

Kebayan nyumbah, terdiri dari dua suku kata dalam Bahasa daerah Lampung Pesisir Krui, yakni ; “kebayan” yang berarti “penganten/mempelai “ dan “nyumbah” yang berarti “sungkem”.

Foto Instagram adatlampungsaibatin

*
Kebayan nyumbah dalam tradisi pernikahan adat Lampung pesisir Krui, biasanya dilaksanakan dan dilakukan oleh calon pengantin perempuan, menggunakan pakaian adat lengkap dengan segala aksesorisnya ( setelan baju dan kain tapis, siger, gelang, kalung dll) atau bisa juga dengan menggunakan kebaya tradisional sesuai dengan kesiapan sang calon pengantin, dengan pertama-tama memohon doa restu dan keberkahan dari kedua orang tua serta keluarga inti lainnya, kemudian dilanjutkan dengan bersalam-salaman memohon restu kepada semua handai tolan dan undangan (dalam masyarakat biasa juga disebut “baya”) yang ada termasuk kepada para bebai-bebai/ibu-ibu yang sedang “nyelimpok”, mengelilingi rumah dari depan, samping sampai belakang, tua muda, tidak boleh ada satu orang pun yang terlewatkan.

Oiiiaaa gessss…..Pada saat kebayan nyumbah berkeliling, biasanya ditemani oleh satu orang muli dengan menggunakan kain “sinjang” (kain sarung khusus perempuan) dan setelah kebayan nyumbah selesai berkeliling, maka kebayan tersebut akan duduk di dalam ruangan yang telah disediakan dengan beralas kasur hias serta didepannya disajikan beraneka kue dan minuman, sebagai hidangan bagi tamu-tamu yang menyusul hadir.

Duuuhhhh….kebayangkan gimana seru dan uniknya…menyaksikan secara langsung satu persatu prosesi pada pernikahan adat Lampung Pesisir Krui….soooo jangan sampai lupa, segera agendakan ke sini….tapi setelah semuanya aman dan bebas dari wabah yaaa.
Sampai ketemu pada #part berikutnya

Salam sayang dari mami
Tabik

Print Friendly, PDF & Email

Related posts