‘PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG PESISIR KRUI” PART 10 # BUDIKKER

Spread the love
809 Views

Tabik Pun

Apa kabar semuanya …..
Semoga selalu sehat dan bahagia serta dalam lindungan yang maha kuasa…amin

Masih tetap semangat kan geeesss…, mengikuti proses tahapan pada pernikahan adat Lampung Pesisir Krui nya , kali ini kita akan membahasa langkah lanjutan menjelang hari H, setelah “kebayan Nyumbah” pada #part 9 sebelumnya…..yuuukkkk lanjuuttt….kali ini kita akan membahas tentang “BUDIKKER”

Foto Dari Facebook

BUDIKKER sendiri bisa diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bermain membunyikan tetabuhan dengan ritme tertentu serta menghasilkan bunyi keras dan berirama serentak, diiringi dengan lantunan lagu yang diambil dari kitab suci . Sementara media tetabuhan nya sendiri berupa sejenis rebana/gendang dengan ukuran lebih kecil, terbuat dari kulit kambing di ikat dengan tali “hui” ( rotan: dalam bahasa Indonesia) di atas linggakaran kayu (biasanya menggunakan kayu dari pohon nangka), sehingga ringan untuk di tabuh, dengan tangan kiri berfungsi sebagai pembawa alat dan tangan kanan berfungsi sebagai penabuh.

BUDIKKER dalam tradisi pernikahan adat Lampung Pesisir Krui, biasanya dilaksanakan dan dilakukan oleh para orang tua (lelaki), pada malam hari mulai dari tiga hari menjelang hari H sampai malam hari H itu sendiri (tergantung permintaan sahibul hajat) yang bertujuan untuk memberikan hiburan bagi sahibul hajat dan para kerabat serta undangan yang hadir. Di beberapa tempat, BUDIKKER juga dilakukan oleh para ibu-ibu, biasanya dilaksanakan ketika hari masih belum terlalu malam ( selepas sholat isa) kemudian baru dilanjutkan oleh para bapak-bapak hingga dini hari, tergantung dari kesanggupan mereka bermain.

**
Akan tetapi, saat ini budikker identik dan hanya diminati oleh para orang tua saja, sangat jarang para pemuda yang menunjukkan minat untuk meneruskan tradisi turun temurun ini, kalau pun ada bisa dihitung dengan jari, hal ini patut disayangkan, mengingat budikker merupakan warisan budaya yang patut untuk kita lestarikan sehingga bisa tetap kita nikmati hingga nanti.

Kedepannya, saya memiliki harapan yang besar, agar budaya dan tradisi yang sudah mengakar di masyarakat Pesisir Barat Krui ini tetap terjaga dan lestari……semoga.

Salam sayang dari mami
Tabik

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts

“PEDANDANAN ADAT KRUI”

Spread the love

Spread the love 70 Views “PEDANDANAN ADAT KRUI” Pedandanan adat Krui merupakan hiasan yang dipasang dan dipakai di dalam maupun di luar rumah adat Krui pada semua…

Print Friendly, PDF & Email

“Tradisi daduwai dalam prosesi pernikahan adat Lampung”

Spread the love

Spread the love 215 Views Tradisi adat budaya yang telah ada harus tetap dijaga dan dikembangkan agar tidakhilang dengan sendirinya. Salah satu budaya daerah yang hampir hilang…

Print Friendly, PDF & Email

Tradisi “mekhur junjung/kegakhau” dalam prosesi pernikahan adat Lampung

Spread the love

Spread the love 189 Views Tradisi “mekhur junjung/kegakhau” dalam prosesi pernikahan adat Lampung Masyarakat Lampung termasuk kelompok masyarakat yang masih memegang teguh tradisi dalam melaksanakan upacara pernikahan…

Print Friendly, PDF & Email

Prosesi Pengukuhan  Pemapah Raja Marga Tenumbang

Spread the love

Spread the love 168 Views Prosesi pengukuhan  pemapah raja marga Tenumbang Prosesi pengukuhan Raja Pemapah Marga Tenumbang dan pengukuhan lamban batu di kediaman  bapak  illarudin di pekon…

Print Friendly, PDF & Email

“Tradisi Hadrah pada masyarakat Krui”

Spread the love

Spread the love 132 Views “Tradisi Hadrah pada masyarakat Krui” Pada awalnya kesenian Hadrah ini hanya digunakan pada orang-orang tertentu atau keluarga keturunan sai Bathin penyumbang adat…

Print Friendly, PDF & Email

“Sesaminan”

Spread the love

Spread the love 178 Views HaloooAssalamualaikum warahmatullahi wa barakatuhApakabar semuanyaSomoga selalu sehat dan dalam lindungan sang pencipta. Kali ini tim jelajah Krui akan membahas tentang salah satu…

Print Friendly, PDF & Email