Tabik Pun
Apa kabar semuanya …..
Semoga selalu bahagia serta dalam lindungan yang maha kuasa…dan yang tak kalah penting di masa pandemi seperti ini, tetap semangat dan jaga kesehatan yaa, serta jangan lupa keluar rumah, kenakan masker nya..
Lanjut yuuuukk…Masih dalam proses tahapan pada pernikahan adat Lampung Pesisir Krui ya geeeessss… kali ini kita akan membahas langkah lanjutan setelah beberapa prosesi menjelang hari H, bahasan kali ini mengenai pelaksanaan pada hari H itu sendiri, atau lebih dikenal dengan istilah “hari resepsi”
Heiii….jangan bayangkan ketika hari resepsi tiba, pengantin hanya duduk manis di pelaminan saja ya geeesss…. karena dalam tradisi pernikahan adat Lampung Pesisir Krui, masih ada beberapa ritual yang wajib dilaksanakan oleh penganten dan keluarga besarnya sebelum bersanding di atas pelaminan…yuuuppp..langkah pertama ketika hari H tiba adalah “NGEHARRAK KEBAYAN”

“Ngeharak Kebayan “ atau dalam bahasa Indonesia berarti “mengiringi pengantin/arak-arakan pengantin”, terdiri dari dua suku kata,yakni “ngeharak” yang berarti melakukan iring-iringan/ mengiringi dalam rombongan, serta “kebayan” yang dalam bahasa indonesia berarti “pengantin” .
Ritual ini dilakukan beberapa saat sebelum waktu akad nikah berlangsung, biasanya pengantin perempuan, menjemput pengantin laki-laki beserta rombongan (atau bisa juga sebaliknya,tergantung di tempat siapa prosesi dilaksanakan) ,di tempat tertentu yang tidak terlalu jauh, (biasanya di rumah kerabat dekat pengantin ) dengan berjalan kaki bersama rombongan ,yang juga diiringi dengan pertunjukan “hadra (tabuhan rebanna)” serta lantunan lagu yang berbertasbih, bertahmit kepada yang maha kuasa, dan pertunjukan silat khas lampung selama perjalanan ngeharak kebayan menuju rumah pengantin, dengan menggunakan pakaian adat (peci dan kain tapis yang diikatkan di pinggang) juga bisa menggunakan seragam khusus, pakaian formal biasa , atau bisa juga mengenak pakaian berwarna hitam khas pemain silat, selain itu pertunjukan silat dalam “ngeharak kebayan” juga melambangkan perlindungan diri dan keselamatan semua anggota rombongan ditempat tujuan.
Selanjutnya, setelah pengantin dan rombongan sampai disambut oleh orang tua (ibu) serta disaksikan oleh keluarga besar lainnya, dan dengan melakukan prosesi penyiraman air ke kepala pengantin, sebagai ucapan selamat datang (prosesi ini mengandung falsafah tersendiri, dan akan kita bahas pada #part berikutnya “NYAMBUT KEBAYAN”)
Salam sayang dari mami
Tabik