“Nge-jallang Pangan /Nge-jallang Masjid”

Spread the love
1,315 Views

“nge-jallang pangan /nge-jallang masjid”

        

Tabik pun

Waahhh gak kerasa hari ini hari terakhir di bulan ramadhan ya geeesss…besok semua umat muslim dengan rasa syukur menyambut datangnya hari kemenangan yang fitri, suci lahir dan bathin….

Di “negri para sai bathin dan ulama” Pesisir Barat Krui, salah satu tradisi yang mengakar dan tetap terjaga sampai saat ini ketika hari raya idhul fitri tiba yakni “ngejallang pangan” atau ada juga sebagian masyarakat menyebutnya dengan “ngejallang masjid” karena tempat pelaksanaan nya dilakukan di dalam masjid.

***

Tradisi ngejallang pangan / ngejallang masjid ini, berlangsung hampir di semua pekon pada tiap marga di kabupaten Pesisir Barat, merupakan ajang silahturrahmi bagi masyarakat,  biasanya dilaksanakan setelah sholat idhul fitri atau bisa juga setelah sholat ashar, tergantung kebiasaan dan kesepakatan masyarakat di pekon masing-masing, dengan berkumpul di dalam masjid membawa “pahhar” yakni nampan lebar dengan tatakan  tinggi sebagai penyangganya, yang berisi aneka makanan dan kue-kue khas lebaran dari rumah masing-masing, disusun berjejer rapi di hadapan para warga yang ikut dalam acara, yang nantinya akan disantap secara bersama setelah doa-doa di panjatkan.

                FOTO 2

Pada pelaksanaannya, sebelum memulai doa syukuran bersama, “ngejallang pangan / ngejallang masjid “ terlebuh dahulu melaksanakan musyawarah pekon oleh para pemangku adat, tokoh masyarakat, pemuda dan pemuka agama, terkait  berbagai hal yang bersifat sosial kemasyarakatan, salah satunya mengenai perolehan dana masuk maupun dana keluar terkait pembangunan masjid, perolehan zakat dan infak serta  penggunaan dana – dana tersebut dan hal-hal lainnya yang berkaitan.

            FOTO 3

“ngejallang pangan/ngejallang masjid “ ini biasanya diikuti oleh kaum lelaki saja ya geesss, mulai dari bapak-bapak, para merannai dan anak anak lelaki, sementara kaum ibu-ibu biasanya disibukkan dengan menyipkan aneka hidangan sebagai isi an “pahhar” yang akan di sajikan serta membawa Pahhar-pahhar tersebut menuju lokasi masjid dengan meletakkannya di atas kepala mereka yang dalam istilah masyarakat krui dikenal dengan istilah “nyuncun pahhar”  (parade barisan ibu-ibu “nyuncun pahhar” ini merupakan pemandangan khas  yang unik  yang bisa di temukan di ketika “ngejallang” tiba)

Gimana….kebayang kan  asiik dan serunya tradisi – tradisi yang ada di Pesisir Barat Krui, ayooolaaahh kapan-kapan lebarannya di sini saja, eehh tapi jangan lebaran kali ini yaaa gesss..tunggu lebaran berikutnya ketika pandemi sudah sirna  demi kesehatan dan keselamatan kita semua…so selamat hari raya idhul fitri 1441 H…minal aidil wal faizin, mohon dimaafkan lahir dan bathin .

Salam sayang dari mami

tabik

Print Friendly, PDF & Email

Related posts