Tabik pun
Apakabar semuanya….gimana suasana dan kondisi new normal di kota mu??
Apapun keadaannya, tetap jaga kesehatan ya, dan yang pasti tetap mengikuti protokol kesehatan terkait penanganan covid 19, jangan sampai lengah karena pandemi ini masih berlangsung lama.semoga kita semua selalu dalam lindungan dan berkah sang pencipta.
**
Pesisir Barat Krui, bukan hanya kaya akan sumber daya alam dan budayanya saja, tapi juga keanekaragaman kuliner yang menjadi ciri khas dan selalu dirindukan para warganya, terutama bagi mereka yang jauh di perantauan.
Keanekaragaman kuliner ini juga banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya daerah lain, mengingat daerah krui juga banyak dimasuki para pendatang dari zaman dahulu, seperti “KUWEH MO HO” Salah satu kuliner legendaris yang mempunyai kemiripan dengan kudapan khas masyarakat tionghoa, yakni “bakpo”.

**
“kuweh mo ho “ merupakan kudapan sejenis roti kukus, bertestur lembut dan berwarna putih, dari segi bahan dan cara pengolahan “kuweh mo ho” dan “bakpo memiliki kesamaan, perbedaannya hanya terletak pada isi an, jika “bakpo” biasa di isi dengan beragam isi an, mulai dari daging, coklat dan aneka kacang-kacangan, untuk “kuweh mo ho “ hanya mengenal satu jenis isian, yakni selai kelapa muda dan gula merah (orang krui biasa menyebut nya sdengan “intin kelapa”), kudapan satu ini paling pas di nikmati sebagai sarapan di pagi hari, ditemani segelas kopi atau teh beraroma melati.

Bagi kalian yang penasaran seperti apa proses pembuatan kuweh mo ho serta rasanya, berikut ini resep sederhana yang bisa digunakan sebagai panduannya.
Bahan :
½ kg Tepung terigu protein rendah
5 sendok makan gula halus (bisa juga dari gula putih di blender)
½ sendok makan garam halus
2 butir kuning telur (bisa telur ras/bebek)
2 sendok makan blue band, cairkan
Daun pisang secukupnya, untuk alas kue, potong membentuk lingkaran dengan ukuran sedang
Biang :
2 sendok makan fernifam
2 sendok makan gula pasir
300 ml Air hangat/ atau susu cair
Isian :
1 butir kelapa muda, parut dan ambil bagian putihnya saja
¼ kg gula merah (bisa juga tambahkan gula putih untuk mempertajam rasa manisnya)
Daun pandan secukupnya
Cara pembuatan :
- Intin kelapa : cairkan gula merah dengan air secukupnya (bisa juga menggunakan santan kelapa, agar lebih gurih), kemudian masukkan parutan kelapa dan daun salam, masak dengan api sedang, aduk-aduk hingga mengental
- Buat biang : ambil wadah, masukkan gula pasir, air hangat aduk rata, kemudian masukkan fernifam, aduk kembali hingga rata, kemudian diamkan selama kurang lebih 5 menit sampai ada busa
- Ambil wadah lain, masukkan tepung, gula halus dan garam, telur dan biang, aduk hingga rata dan ulen sampai adonan setengah kalis.
- Kemudian tambahkan blue band, dan ulen kembali hingga kalis
- Diamkan adonan selama 1 jam, tutup dengan kain sarbet hingga mengembang.
- Siapkan dan panaskan kukusan
- Setelah adonan mengembang, buat adonan bulat sesuai ukuran dan selera,lubangi dan isi adonan dengan intin kelapa, kemudian letakkan di atas daun potongan daun pisang, masukkan dalam kukusan, beri jarak, agar kuweh mo ho tidak menempel satu sama lain.
- Kukus selama 10 menit dengan api besar
Tarrraaa…..jadi dech “kuweh mo ho “ nya…sedaaappp…selamat mencoba.
Salam sayang dari mami
tabik
Makin kerreen, makin beragam unggahannya, sedikit demi sedikit jadi tahu dan paham seni budaya dan adat istiadat daerah Lampung (Pesisir).
Terus berkarya mba Elly semoga websitenya makin maju dan berkembang aamiin 👍👍👍