“kellitah” #part 12
Tabik pun
Halloooo apa kabar semuanya….semoga selalu sehat dan dalam keberkahan yang maha kuasa..amin, dan yang tak kalah pentingnya tetap hindari keramaian dan kenakan maskernya ya , jika terpaksa berasa di luar tetap perhitungkan jarak satu sama lainnya, demi keselamatan kita sendiri, keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.
Masih membahas tentang lanjutan “kellitah” Dalam kehidupan masyarakat Pesisir Barat Krui, penggunaan kellitah-kellitah ini sering kita jumpai, terutama dalam penggambaran situasi kondisi / keadaan seseorang kepada orang lain baik personal maupun umum.

“kellitah” sendiri merupakan istilah atau pribahasa dan perumpamaan dalam bahasa Lampung yang banyak digunakan dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari warga Pesisir Barat Krui.
Lanjut yuuuukk ….ini dia kelittah berikutnya : “LAPOK MAK JADI GENOK, LUWANG MAK JADI KURANG ”
**
Kelittah “lapok mak jadi genok, luwang mak jadi kurang” merupakan prumpamaan yang melambangkan dan memiliki arti, bahwa sesuatu perkara/kejadian tidak memiliki pengaruh apa apa terhadap sesuatu hal tersebut, ini biasanya terkait dengan kondisi kehadiran seseorang/kelompok orang maupun kelompok sosial, bisa juga berkaitan dengan barang/benda.
**
Kelittah ini terdiri dari dua kalimat dengan empat suku kata dasar dalam bahas lampung, serta katu kata tambahan (kata depan) yang berarti “tidak”. Untuk kalimat pertama berbunyi : “lapok mak jadi genok” terdiri dari dua suku kata dasar, serta satu kata tambahan yakni :
- lapok , yang berarti “tambah/nambah”
- mak jadi, yang memiliki arti “tidak jadi/tidak menjadikan”
- genok, dalam bahasa Indonesia memiliki arti : cukup/mencukupkan
Secara umum, yang dimaksut dengan “ lapok mak jadi genok” memiliki pengertian “sesuatu yang ditambah, tidak menjadikanya cukup” merupakan kiasan kepada seseorang atau satu hal yang berkaitan dengan “tidak memiliki pengaruh apapun” baik terhadap nilai tambah/jual, maupun intensitas kehadiran .
***
Pada kalimat kedua yang berbunyi “ luwang mak jadi kurang”, terdiri dari dua suku dasar dan satu kata tambahan (kata depan) yakni :
- luwang, memiliki arti mengurangi/berkurang
- mak jadi, memiliki makna yang sama dengan penjelasan diatas
- kurang memiliki arti “tidak cukup”
Secara keseluruhan prumpamaan dari “luang mak jadi kurang” memiliki arti : bahwa sesuatu yang dikurangi baik nilai maupun jumlah barang/benda tidak menjadikan barang/benda tersebut menjadi tidak cukup dalam hitungannya (dikurangi atau tidak, sama saja, tidak memiliki pengaruh apapun).
Dalam kehidupan sehari-hari kelittah satu ini, bisa juga digunakan untuk prumpamaan terhadap kehadiran seseorang dalam suatu kelompok sosial/masyarakat yang kehadirannya tidak memiliki pengaruh apapun terhadap kelompok tersebut (ada atau tidak ada orang tersebut, tidak memiliki pengaruh sedikit pun terhadap kelancaran suatu perkara)
Soooo…santai aja ya gesss…dan tetap terus belajar serta memperbaiki diri menjadi lebih baik dan berarti.
Salam sayang dari mami
tabik