By : Elly Dharmawanti

*
Apa kabar semuanya, semoga selalu bahagia serta dalam lindungan yang maha kuasa…dan jangan lupa jaga kesehatan serta tetap patuhi protokol kesehatan covid 19 ya gesss, terutama pemakaian masker dan menjaga kebersihan badan dalam aktifitas kesehariannya.
Tulisan kali ini merupakan oleh- oleh yang tidak di sengaja, berawal pada jumat 19 februari yang lalu, di sore yang mendung setelah melakukan presentasi kegiatan di kecamatan Bengkunat bersama tim dan seluruh peratin juga aparatur pekon.
**
Seperti biasa, selesai acara obrolan berlanjut dengan peserta di luar ruangan membicarakan berbagai hal, dengan gelak tawa dan potongan cemilan yang tersisa.
Dari sekian banyak cerita kami begitu antusias mendengar pemaparan peratin*1 Pemerihan Bapak Cahyadi mengenai potensi yang sedang di kembangkan Pekonnya*2 yang rencananya akan dikelola oleh BUMP*3 mengenai wisata satwa langka yang bekerjasama dengan pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Resort Pemerihan, dengan senang hati Pak Cahyadi mengajak kami ke lokasi untuk melihat secara langsung keberadaan lima ekor gajah tersebut.

Cahyadi,Peratin Pekon pemerihan
***
Sore, mulai kisaran jam 16.30 adalah Waktu terbaik untuk melihat keberadaan 5 ekor gajah yang terdiri dari 3 jantan dan 2 betina di Resort Pemerihan ini, dimana kita akan melihat secara langsung kelima ekor gajah yang diberi nama Rahmi,Mela, Haryono, Renold dan Agam ini keluar dari hutan tempat mereka berpatroli, bermain, mandi dan mencari makan bersama dengan mahout atau pawangnya.

Untuk menuju lokasi ke 5 gajah di resort Pemerihan tersebut, terbilang sangat mudah dengan akses jalan yang bagus dan tempat parkir kendaraan yang luas dan nyaman. Melewati jalan lintas barat Sumatra Berlokasi di ujung Pekon Pemerihan Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, dengan jarak tempuh lebih kurang 2 jam dari ibu Kota Kabupaten pesisir Barat.
Begitu memasuki area parkir, kita akan disuguhkan dengan suasana asri dan udara sejuk, juga pemandangan hutan dengan pepohon yang lebat. Dari area parkir ini kita juga bisa melihat lokasi tempat gajah-gajah tersebut beristirahat dengan tumpukan makanan yang disediakan oleh petugas yang disusun dengan jarak untuk memberi ruang dan keleluasaan bagi para gajah agar bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman.

Tidak menunggu waktu yang lama bagi saya dan tim untuk melihat dua ekor gajah keluar dari rerimbun pepohonan di kejauhan bersama pawangnya, tentu saja kami semua siap dengan camera….wooooowwww seekor gajah jantan dengan gading yang sangat besar segera mendekat, di ikuti dengan dua ekor lainnya dengan jarak yang tidak terlalu jauh, ditunggagi sang pawang berjalan dengan gagah memasuki lokasi peristirahatannya, setelah sampai dengan sangat tenang gajah tersebut menyilangkan kaki sebagai pijakan pawang untuk turun dari punggunya di sertai elusan dari sang pawang di belalainya yang panjang.

Gajah bernama Haryono
Menurut keterangan sang pawang, gajah dengan bobot kisaran 2,1 ton bernama “Haryono” merupakan gajah dengan ukuran gading terpanjang juga paling sensitif dan agresif di banding dengan dua jantan lainnya (Renold & Agam), karenanya sambil menyaksikan sang pawang memberi makan, kami menjaga jarak yang cukup aman sesuai dengan instruksi sang pawang. Gajah-gajah tersebut disediakan makanan yang cukup agar bisa beristirahan dengan tenang sebelum esok pagi nya berkeliling kembali ke dalam hutan.

Gajah di resort Pemerihan ini di datangkan langsung dari Taman Nasional Way Kambas , merupakan pasukan patroli gajah (Elephant Patrol) yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya konflik satwa liar dengan masyarakat di sekitar kawasan hutan, juga sebagai rencana penunjang pengembangan ekowisata di wilayah setempat.
Gimana..seru kan..melihat langsung satwa liar yang dilindungi di habitat aslinya…sekedar saran jika ingin berkunjung kesini pada pagi hari usahakan di bawah jam 08.00 ya gess, sebelum gajah-gajah tersebut memulai tugas patrolinya, dan jangan lupa bawa persediaan makanan juga ya gesss…soanya belum ada yang jualan hehe
Salam sayang dari mami
Tabik
Catatan :
- Peratin, sebutan untuk kepala desa di wilayah Pesisir Barat Lampung
- Pekon, dalam Bahasa Indonesia berarti Desa
- BUMP, Badan Usaha Milik Pekon