Mengurai Misteri Sang Pejabat Senior Madjapahit, Gadjah Mada

Spread the love
613 Views

Fadlun Abid (Pencinta Sedjarah)

Dalam berbagai catatan dan cerita, sosok ini (Gadjah Mada) dipenuhi klaim dan misteri, mulai asal usulnya, bentuk wajahnya, kiprahnya dalam konstelasi politik Madjapahit, semua penuh misteri.

Kalau dirunut dari berbagai catatan yang lebih rasional, sosok ini adalah abdi karir, bahkan pernah menjadi (bekel) pengawal Radja (paspampres), dan kala konflik berdarah yang hampir meruntuhkan madjpahit di awal awal kerajaan ini berdiri, dia menyelamatkan sang Radja Jayanegara, dan berhasil mengembalikan tahta sang Radja.

Karirnya melejit, kala Madjapahit, dipimpin Ratu Tribuana Tunggadewi dia diangkat menjadi pejabat senior, dan dalam sumpah jabatannya, sebenarnya itu sumpah pejabat pejabat waktu itu dan sangat normatif, dan oleh Moh Yamin dijadikan fenomenal dengan apa yang namanya “Sumpah Palapa”. Karena tahun tahun itu, Yamin mencoba membangkitkan Nasionalisme negeri yang kala itu masih bernama Hindia Belanda.

Ketika Hayam Wuruk naik tahta, masa keemasan Madjapahit dimulai, dan sang Gadjah Mada orang no 2 setelah Hayam Wuruk.Dan ketika terjadi krisis politik, entah karena perang bubat? (dan ini masih dipertanyakan), dan berbagai persoalan internal politik Hayam wuruk, dan sang Gadjah Mada seolah harus bertanggung jawab terhadap krisis tersebut. Dan tiba tiba karirnya meredup, seperti hilang entah kemana, sang Gadjah Mada ini pergi untuk menenangkan diri, bahkan Hayam Wuruk memberikan wilayah ditimur Madjapahit (seperti menyingkirkan secara halus dari kraton).

Saya semalam dapat kiriman kliping kawan Arman AZ, tentang tulisan Gus Dur di Tempo tahun 2007, tertulis fakta bahwa Gadjah Mada sempat singgah di Krui bersama pengawalnya, untuk menghindari kemarahan Hayam Wuruk akibat krisis politik dalam negeri di Madjapahit. Tapi dia akhirnya dipanggil pulang Hayam Wuruk, dalam tulisan itu disebutkan sebelum menghadap, dia singgah di Jombang, dan karena sakit akhirnya Sang Gadjah Mada pun meninggal dunia (tahun 1364).

Dari tulisan Gus Dur ini, ada benang merah yang bisa dihubungkan dengan Krui :

1. Ada rentetan peristiwa politik masa sebelum Madjapahit yakni singasari yang mengadakan apa yang dinamakan dengan istilah Ekspedisi Pamalayu, semacam operasi militer kewibawaan Madjapahit di Tanah Sumatera. Dan itu pun diteruskan kala majapahit, dan salah satu isteri Raden Wijaya adalah putri dari Pagar Ruyung yang bernama Dara Petak.

2. Terkait Krui, bisa jadi banyak koleganya Gajah Mada di tanah sumatera, mungkin dia mau konsul tentang masalahnya. Dan ketika dia singgah di Krui, sangat mungkin dia menikah disana, tapi kalau untuk kuburannya nanti dulu. Karena banyak klaim yang muncul, ya salah satunya yang ditulis Gus Dur itu. Dan di Dompu sumbawa, Aceh, Jawa Timur sendiri dibanyak tempat yang dipercaya kuburannya Gajah Mada.

Tapi artinya bahwa Krui masa itu, sudah ada peradaban yang luar biasa sehingga disinggahi oleh Tokoh sekaliber Gajah Mada.

Bahkan begitu pentingnya Krui, ada catatan menarik kala Perang Tujuh Tahun Inggris-Perancis, salah satu dermaga yang harus direbut, sebelum armada Perancis menghantam bengkulu ditahun 1760 adalah Krui, pada tahun itu mungkin Kuala Stabas dibombardir meriam Kapal Perancis, bahkan pulang pisang.

(Pencinta Sejarah Dan Sangat Mencintai Sejarah)

Print Friendly, PDF & Email

Related Posts

Paksi Pak Skala Brak
“Gedung Dalam Kepaksian Pernong”

Spread the love

Spread the love 753 Views Istana Gedung dalom adalah salah satu tanda kebesaran Kerajaan Kepaksian Pernong Sekala Brak, terletak di jalan lintas barat Pekon Balak Kecamatan Batu…

Print Friendly, PDF & Email

“Luah Bathin” Pemakaman Raja -Raja Kepaksian Pernong

Spread the love

Spread the love 342 Views Pemakaman Raja -Raja Gedung batin kepaksian Pernong Skala Brak “Tambak Bata” atau juga di kenal dengan sebutan ” luah Bathin”, terletak di…

Print Friendly, PDF & Email

PRASASTI HUJUNG LANGIT LAMPUNG BARAT

Spread the love

Spread the love 897 Views Prasasti Hujung langit, berada di Pekon Harakuning Jaya Kecamatan Sukau Kabupaten Lampung Barat, merupakan sebuah Prasasti yang dipahatkan pada sebongkah batu andesit,…

Print Friendly, PDF & Email

Album Foto LC Westenenk. Perjalanan Liburan Tahun 1919, Baturaja-Ranau-Kroe

Spread the love

Spread the love 749 Views Fadlun Abid (Pencinta Sejarah) Louis Constant Westenenk (LC Westenenk), salah satu pamong praja Hindia Belanda, kelahiran 2 Februari 1872 dan wafat pada…

Print Friendly, PDF & Email

William H. McDougall, Krui-Palembang-Bangka

Spread the love

Spread the love 540 Views Nama William H. McDougall tidak familiar di Lampung-Palembang-Bangka. Dia warga Amerika Serikat. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia & Perang Dunia II,…

Print Friendly, PDF & Email

Tempat Tinggal Orang Kroe Tempoe Doeloe : O.L. Helfrich

Spread the love

Spread the love 945 Views Tempat Tinggal Orang Kroe Tempoe Doeloe : O.L. Helfrich Sebutan umum tempat tinggal orang Lampong adalah Pekon. Pekon ini sebisa mungkin dibangun…

Print Friendly, PDF & Email