“Karatagan Pahlawan & Mawar Bodas” Rampak Sekar Paguyuban Pasundan

Spread the love
663 Views

“Karatagan pahlawan & mawar bodas” Rampak Sekar paguyuban Pasundan

“Rampak Sekar” merupakan salah satu wujud gerak tari sebagai tanda penerimaan kunjungan dengan suka cita dan penuh syukur. Berasal dari kata “rampak” yang memiliki arti “serempak atau bersama-sama”, dan sekar berarti “suka cita”, merupakan salah satu jenis kesenian Sunda dalam bentuk kesenian vokal daerah jawa barat yang dalam istilah karawitan
Sunda disebut juga dengan istilah kawih yang dibawakan oleh suatu kelompok atau group.

Pada pentas kebudayaan yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Pesisir Barat kali ini, paguyuban masyarakat Sunda yang ada di Kabupaten Pesisir Barat ini membawakan lagu “Karatagan Pahlawan” dan Lagu ” Mawar Bodas”

Lagu Karatagan Pahlawan merupakan lagu daerah dari Jawa Barat yang menceritakan tentang pahlawan bangsa yang berjuang tanpa hitung-hitungan, tanpa pamrih dan tidak kuatir terhadap apa yang dimiliki seperti keluarga dan harta benda. Keinginannya hanya satu yakni kemerdekaan.
Lagu ini diiringi dengan iringan gerakan penari yang lincah dan gemulai menaikan gerakan tangan yang melambai dan kaki yang berayun ke kiri kekanan, maju dan mundur mengikuti iringan musik bernada ringan dengan tempo sedang.

Sementara Lagu Mawar Bodas
sendiri merupakan Lagu yang berkisah tentang seorang pemuda yang jauh-jauh datang ke kampung lain demi mendapatkan mawar putih (pujaan hati) yang diimpikan. Perjalanan yang ditempuh pemuda tersebut tidak mudah, la sampai rela menembus hujan lebat disertai petir. Namun siapa menyangka jika setelah sampai di tujuan, ternyata sang pujaan hati sudah menjadi milik orang lain.

Lagu mawar bodas ini biasanya diiringi dengan musik yang menghentak dan lebih syahdu dengan dominan suara gemelan, sementara di depan panggung terdapat dua orang penari utama yang menarikan tari jaipong yakni tari tradisional Jawa Barat yang memadukan gerakan tubuh dengan luwes terutama tangan dan kepala, serta kaki yang bergerak dengan gesit kesana kemari, maju, mudur, kesamping bahkan kadang setengah berlari berubah arah, disertai liukan tubuh penari yang mengikuti tempo suara musik pengiring dengan tatapan mata yang tajam serta fokus.

Semua gerakan tersebut dilakukan dengan menyesuaikan tempo dan dinamika musik pengiringnya, yang biasanya dapat dimulai dari tempo lambat kemudian berubah menjadi cepat maupun sebaliknya

Print Friendly, PDF & Email

Related posts