Getah damar merupakan resin triterpenoid, mengandung banyak triterpene dan hasil oksidasinya,yang biasa dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis, dan cat, serta bahan campuran pembuatan kosmetik.
Getah dari pohon suku meranti ini digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti campuran minyak wangi, bahan pembuat tinta, cat, hingga stabilisator makanan.
Setelah melalui peroses pengunduhan/penderasan dari pohon, getah damar tersebut di jual ke pengumpul dengan harga berpasiasi seseuai kwalitas getah yang di hasilkan, rata rata dikisaran 20.000 hingga 30.000 rupiah per kilonya.

Kwalitas getah damar yang dihasilkan selain dipengaruhi oleh cuaca dan curah hujan biasanya juga dipengaruhi oleh usia getah tersebut baru di unduh ( untuk kwalitas super biasa diisi 3 hingga 4 Minggu)
Getah damar yang sudah di beli oleh pengumpul sebelum di jual ke luar daerah. Biasanya juga tetap ada penyortiran di gudang dengan pembagian sesuai kwalitas (A B, C, AB AC, debu, kayu) yang di tentukan dari ukuran besar kecilnya getah damar tersebut. Serta tingkat kebening getah.
Penyortiran digudang gudang pengumpulasih dilakukan oleh para pekerja yang ke banyakan para ibu rumah tangga dengan sistem upah harian, menggunaka peralatan manual seperti ayakan, saringan, tampi. Karung dan lain lain kemudian baru di cuci dan kembali do jemur kering sebelum dikemas dalam wadah karung.