Ngejalang Balak, merupakan salah satu tradisi turun temurun yang tetap lestari dalam masyarakat Pesisir Barat Krui dalam rangka perayaan Idhul fitri. Salah satunya di pekon Penengahan Laay Kecamatan Karya Penggawa, yang dilaksanakan pada 4 Syawal tiap tahunnya.
Dalam tradisi ngejalang balak ini, para laki – laki dewasa berkumpul di suatu tempat yang berada di tengah tengah pekon, untuk melakukan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta serta memohon keselamatan dan keberkahan dunia akhirat yang di pimpin oleh pemuka agama setempat.
Kemudian dilanjutkan dengan bersama sama menyantap hidangan yang terlebih dahulu sudah disiapkan oleh para ibu ibu yang tersaji langsung dihadapan para jemaat.
Kegiatan makan bersama dilakukan dengan dua tahap, Tahap pertama menyantap hidangan dengan menu aneka kue dan kudapan khas lebaran atau disebut dengan ‘buak tumbai’ seperti buah, ‘buak tat’, sagon, gegetas, kumbang guyang dan lain – lain.
Tahap selanjutnya yakni menyantap hidangan utama yakni nasi lengkap dengan aneka lauk pauk pendampingnya, mulai dari aneka gulai taboh (sayur santan, biasanya dengan bahan dasar ikan atau ayam) peros Masin iwa(asam pedeh ikan) sambol (sambel) lalapan,buah dll.