Tradisi adat budaya yang telah ada harus tetap dijaga dan dikembangkan agar tidak
hilang dengan sendirinya.
Salah satu budaya daerah yang hampir hilang tersebut dan masih dijunjung tinggi oleh masyarakat Lampung Saibatin adalah Daduwai.
Daduwai memiliki kata dasar yakni “ Duwai” yang berarti pergi ke sungai atau air.
Daduwai adalah salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat dengan tujuan memperkenalkan mempelai wanita kepada semua anggota masyarakat yang menempati pekon tersebut dengan cara berjalan menyusuri perkampungan didampingi para ibu ibu dari pihak keluarga mempelai laki laki disertai pembacaan syair/lagu berisikan nasihat yang di tujukan kepada mempelai wanita dan di iringi tabuhan rebana.
Proses daduwai diawali dengan berjalan beriringan menuju matahari terbit, melantunkan syair/lagu dengan ritme yang sama, bisa berupa wayak juga hahiwang berisikan nasihat yang ditujukan untuk mempelai wanita hingga pelaksanaannya berakhir di ujung pekon atau arah terbenamnya matahari.
Sebelum prosesi deduwai berakhir dan mempelai wanita masuk kedalam rumah mempelai laki-laki, terlebih dahulu mempelai wanita melaksanakan ritual siraman terhadap kedua kaki dan tangan yang di lakukan oleh perempua kerabat terdekat mempelai laki-laki hingga bersih, hal ini melambangkan bahwa ketika memasuki kehidupan yang baru mempelai wanita dalam kondisi bersih jiwa dan raga