“Buak Tat” kue adat khas Krui
Buak dalam bahasa Lampung berarti kue.ada bermacam buak khas yang ada di Krui Pesisir Barat salah satunya “Buak Tat” yang merupakan kue wajib dalam perayaan pernikahan, sunatan, lebaran maupun perayaan adat lainnya.
Berdasarkan cerita turun temurun penamaan kata ‘Tat’ berasal dari bahasa Belanda ‘Klapertart’, yang diperkenalkan para penjajah Belanda yang berada di keresidenan Bemgkulen (Bengkulu)
Buak Tat atau Kue Tat ini memiliki isian selai nanas dengan memiliki bentuk segi empat atau bulat dan memiliki ukiran di bagian luar adonannya. Dahulu Kala buak tat ini merupakan simbol penghormatan kepada tamu agung yang biasanya disajikan dengan kue khas lainnya seperti wajik sebagai kudapan ketika meminum teh atau kopi.
Buak Tat merupakan olahan dari tepung terigu, margarin,telur, susu cair,gula halus
dengan selai nanas dibagian dalamnya. Tahap pembuatan buak tat dimulai dari mencampur margarin dan gula hingga lembut kemudian masukkan telur satu per satu, lalu dikocok. Masukkan tepung terigu dan susu cair lalu aduk rata hingga kalis, kemudian adonan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama ditaruh didasar Loyang, lalu diberi nanas yang dibuat dari parutan nanas masak serta gula putih yang dimasak hingga mengental sebelum kemudian ditutup lagi dengan adonan kedua , dan di beri motif untuk meperindah bentuknya kemudian Buak Tat dipanggang di oven dengan nyala api di bagian bawah terlebih dahulu, lalu kemudian dengan nyala api di bagian atas, ini dilakukan untuk menghasilkan aroma yang wangi dan kematangan buah tat yang sempurna.
Dahulu Buak Tat hanya bisa dijumpai pada saat perayaan adat atau ketika hari raya saja, akan tetapi seiring perkembangan zaman, saat ini buak tat bisa dinikmati setiap saat dan sudah menjadi makanan tradisional yang di produksi dan dijual dipasaran dengan banyak variasi isian mulai dari selai strawberry, coklat, kacang.