509 Views By : Elly Dharmawanti * “Jika kamu berkunjung ke kotaku,kamu harus tau hal-hal apa yang dianggap tabu” * Udara subuh menyelimuti seisi Pekon, angin barat bertiup kencang membuat kebanyakan orang enggan meninggalkan kamar yang hangat dan nyaman. Tapi tidak di rumah Lekok, semenjak azan subuh belum berkumandang, Mandok istrinya sudah sibuk di dapur, menyalakan tungku, menjerang air, masak dengan lauk seadanya. Lantas menyiapkan kopi dan sarapan sederhana untuk suaminya bekerja. Lekok terkadang merasa iba melihat kondisi istrinya, semakin hari tubuhnya terlihat semakin kurus, virus tuberklosis yang menggerogoti paru-parunya sudah merengut…
Read MoreKategori: SASTRA
“SELUWANG”
1,184 Views “Seluwang Kebanjeran” :: Elly Dharmawanti Tunggak tedoh juk seluwang jebanjeran Mak ketantuan lagi Mak pandai menempatkan diri Hurik lom dunia ji mesti wat prinsip sai tipegung In selamat dunia akhirat Kindang kik haga repa iya juga sai bangik di hati Jelas mak menjadi Mani ram hurik ji Mesti pujama, seandanan jama puwari indai kanca Sekenyuwohan ulih hal hal sai mak mehalok mak kintu manjak panjakko jal ni hati Dang tigeguwai keriloh juk reno da’a Seluwang Segaga Herak :: Elly Dharmawanti Mati tayor guwai seno da’a Seluang segaga herak…
Read More“Mengunjungi Ibu”
536 Views By : Elly dharmawanti *Sepagi ini handphone ku sudah berbunyi berisik sekali, aku masih meringkuk di bawah selimut, memeluk boneka teddy berwarna coklat pemberian nenek bertahun tahun yang lalu ketika aku masih memakai seragam putih biru. dengan meraba meja samping tempat tidur, aku berusaha meraih benda berisik itu, setengah mengantuk menggeser tombol biru di layar, memberi salam dan mendengar suara ayah di seberang sana, ayah berbicara dengan nada berat dan sangat hati-hati mengabarkan kematian ibu dengan detil, termasuk juga tentang wasiat ibu sebelum ajal menjemput yang disampaikan oleh sahabat…
Read More“Jejaga Upi “
407 Views By : Elly Dharmawanti Tuah, tamong kajong wariskan ini Sebuah bakul anyaman bambu Dengan mantra penjaga ruh dan ragamu Kelak kau akan mengerti Bahwa tiap langkah yang kau lalui Ada restu dari ilahi Tuah, tamong kajong wariskan ini Sebagai penanda tangis pertama Pada pagi penuh embun di ujung beranda Dan kokok pejantan pemberi kabar Kelak kau dewasa Ketika nasip membawamu keranah entah Ketika tak kau jumpa burung hinggap di jendela Halaman tak lagi penuh rimbun bunga Juga bising kenalpot sebagai penanda pagi Kekiceran hanya bisa kau dengar sebagai…
Read More“Sepatu Kets Biru”
724 Views By : elly dharmawanti * Jelas itu bukan aku, kau tau aku tak suka pakai kets warna biru, kau hanya terdiam saja mendengar aku nyeracau mengenai sepasang sepatu kets biru di mobilmu. “itu punya teman yang kebetulan tertinggal selepas jalan-jalan sore tadi” kilahmu, aku tau kamu berbohong dan enggan menanggapi ceracauku. aku mengenalmu maka dari sorot matamu pun aku langsung tau bahwa kau menyembunyikan sesuatu, ya sesuatu yang justru membuatku semakin ingin tau. Aku mengenalmu,seperti mengenal tubuhku sendiri,setiap inci,setiap tarikan nafas setiap aliran darah,aku merasakannya. keterikatanku padamu bukan…
Read More“Terlalu Pagi Untuk Bertanya”
295 Views By : Elly Dharmawanti Hari masih terlalu pagi untuk bertanya Sejak kapan kau menyukai kopi? Tak ada jawaban, bahkan sekedar helaan napas Hanya diam dan hembusan angin di beranda Iya masih saja menikmati hening merapatkan jaket kulit yang mulai kusam Melipat tangan didada Sepertinya sesuatu didalam hati ada yang perlu iya lindungi Hari masih terlalu pagi untuk bertanya Sejak kapan kau menyikai kopi? Hitam, pekat tak ada manis-manisnya Tidak…aku tak perlu gula jawabmu ketika kutanya Aku hanya perlu kenangan sebagai pemanisnya “Tak Ingin Diganggu” By : Elly Dharmawanti…
Read MorePUISI PUISIKU
849 Views “Pasrah” By : Elly Dharmawanti Dilorong sunyi kita menjelajahi waktu Dongeng berabad abad lalu Dikisahkan para leluhur sebagai pengantar tidur “Kota ini di jaga matu” Begitulah kisah dimulai Embun beku diujung daun, sebuah pagi menggigil Angin berhembus dan aroma tubuhmu menyeruak Kita menatap laut yang sama Di dermaga nelayan menghitung tangkapan semalam Setelah menakar keringat dan solar perahu Mereka terdiam “Hari ini tak ada ikan yang bisa ditukar lembar rupiah” Di pelupuk bayangan sulung dengan sepatu lapuk Dan surat tagihan iuran si bungsu yang menumpuk “Jangan Tanyakan Sesuatu…
Read More“Mantra Penyembuh Luka”
1,417 Views By :Elly Dharmawanti * “berkutek berkunang Kejijek mak ngisang peh peh peh” Ibu menyebutnya mantra penyembuh luka, perempuan sederhana yang memanjakanku dengan sepenuh jiwa. Aku dan ketiga adikku terbiasa dengan dongeng-dongeng yang selalu di dendangkan ibu setiap malamnya setiap harinya, sebelum beranjak tidur kami akan duduk mengelilingi dan memijat- mijat kaki ibu yang selalu siap dengan dongeng pengantar tidurnya, bahkan sering tampa sadar kami tertidur bahkan sebelum dongen selesai di kisahkan. Ketika kanak-kanak, ibu adalah duniaku, apapun yang ibu katakan kepadaku aku mempercainya sepenuh jiwa, tanpa keraguan tanpa…
Read More“Fragmen Hujan”
424 Views 1. Dibulan juni Sapardi menulis puisi “Adakah yang lebih tabah dari hujan bulan ini” Diwaktu lain,januari mencatat kisah “Tak ada yang lebih tabah dari hati yang tersakiti” 2 Remang petang dan selepas hujan Apa yang paling kamu harapkan dalam kesendirian? Sebuah pelukan hangat atau kenangan yang belum tuntas “Aku memilih kopi dengan pahit yang kental: Sebuah suara menyeruak di rongga dada Aku menghela napas yang ,endadak sesak Menghirup oksigen sebanyak yang aku bisa Sebab aku tau pasti bukan itu jawabannya 3 Adakah yang lebih indah Dari hujan dan…
Read More“Fragmen kehilangan”
377 Views *Catatan kecil ttg kehilangan* By : Elly Dharmawanti 1 Kita dua manusia Sama-sama melawan lupa Tentang embun diujung beranda Dan kemboja mekar di sudut pagar rumah bata Kita dua manusia Sama-sama melawan lupa Pada aroma kopi di pagi yang dingin Dan malam-malam yang berangin Kita dua manusia Sama-sama melawan lupa Akan kecupan mesra menjelang tidur Dan pelukan hangat di ruang makan 2 Ketika kau bertanya Mengapa luka terasa sakitnya Dihari yang terik dan bising Oleh kenalpot motor tetangga Aku tak perlu memberi jawaban Hanya aku sarankan Sesekali berkunjunglah…
Read More